Dampak Perubahan Status Driver Ojek Online, Maxim Indonesia Ingatkan Potensi Kerugian bagi Pengemudi
Pembuka
Dampak perubahan status driver ojek online menjadi perhatian besar seiring munculnya wacana regulasi baru yang diperkirakan akan mengubah sistem kerja pengemudi transportasi daring. Industri e-hailing yang selama ini tumbuh pesat berkat fleksibilitas kerja, kini harus menghadapi kemungkinan pembatasan yang lebih ketat.
Maxim Indonesia menilai bahwa peraturan tersebut berpotensi mengubah pola kerja para pengemudi secara signifikan. Para driver yang sebelumnya menikmati keleluasaan mengatur waktu dan aktivitas, kemungkinan besar akan dihadapkan pada kewajiban baru yang menyerupai sistem kerja karyawan konvensional.
Situasi ini membuat banyak pihak mempertanyakan apakah regulasi tersebut benar-benar akan meningkatkan perlindungan, atau justru menciptakan hambatan baru bagi para pengemudi. Kekhawatiran pun muncul bahwa penghasilan mereka dapat menurun akibat keterbatasan kesempatan bekerja.
Potensi Hilangnya Pekerjaan Tambahan
Menurut Maxim Indonesia, perubahan status kerja akan membuat driver kehilangan peluang melakukan pekerjaan lain di luar aktivitas mengemudi. Karena waktu kerja akan diatur layaknya shift, mereka harus mengikuti jadwal tetap, sehingga ruang untuk mencari penghasilan tambahan menjadi semakin sempit.
Keterbatasan Bekerja di Beberapa Aplikasi
Dampak lain yang cukup besar adalah hilangnya kebebasan bagi driver untuk bekerja di lebih dari satu aplikasi. Aturan baru kemungkinan akan membatasi pengemudi untuk hanya beroperasi pada satu platform. Hal ini tentu mengurangi peluang mendapatkan order, terutama pada jam-jam tertentu yang sepi permintaan.
Munculnya Aturan Tambahan yang Wajib Diikuti
Regulasi baru juga mengharuskan para pengemudi untuk mematuhi aturan yang biasanya diberlakukan kepada pekerja tetap, seperti jam kerja wajib, batas kegiatan, hingga persyaratan administratif. Kewajiban ini menuntut kedisiplinan tinggi dan dapat membebani driver yang selama ini mengandalkan fleksibilitas sebagai nilai utama pekerjaan mereka.
Hilangnya Fleksibilitas, Ciri Utama Gig-Economy
Maxim menyoroti bahwa hilangnya fleksibilitas adalah salah satu risiko paling krusial. Pengemudi tidak lagi bisa masuk atau keluar dari aplikasi kapan pun mereka mau. Mereka juga harus mengikuti arahan atasan, jadwal shift, dan deskripsi tugas tertentu, mirip dengan pekerja formal pada umumnya.
Risiko Ketidakstabilan Layanan Transportasi Online
Direktur Pengembangan Maxim Indonesia, Dirhamsyah, menyampaikan bahwa aturan baru harus disusun dengan bijak. Tanpa perhitungan matang, perubahan status kerja dapat menurunkan pendapatan driver secara signifikan dan membuat layanan ojek online menjadi tidak stabil. Kondisi ini dikhawatirkan dapat memicu masalah baru yang pada akhirnya merugikan pengemudi sekaligus sistem transportasi daring secara keseluruhan.
Maxim Mendorong Driver Tetap Waspada dan Terinformasi
Maxim Indonesia mengaku khawatir terhadap kondisi pasar saat ini dan berharap para driver memahami potensi perubahan yang mungkin terjadi. Informasi yang tepat diharapkan dapat membantu pengemudi mengambil langkah bijak dalam menghadapi kemungkinan penyesuaian kebijakan.
Tentang Layanan Maxim
Maxim adalah layanan transportasi daring yang telah beroperasi di Indonesia sejak 2018. Tahun ini Maxim memasuki tahun keenam operasionalnya dan kini telah hadir di 350 kota di seluruh Indonesia. Layanan ini terus berkembang untuk menjangkau lebih banyak wilayah dan memberikan akses transportasi yang lebih mudah bagi masyarakat.
Kontak Media
Yuan Ifdal Khoir
Public Relations Specialist
Maxim Indonesia
+62 818 0207 0012
[email protected]