Modus Penipuan Ojek Online Lewat Order Fiktif Terbaru
Harap waspada dengan maraknya penipuan yang terjadi saat ini, dengan modus yang bermacam-macam. Salah satunya melalui order fiktif ojek online.....
Ruangojol.com - Harap waspada dengan maraknya penipuan yang terjadi saat ini, dengan modus yang bermacam-macam.
Terutama bagi para ojek online, karena suami saya kemaren malam telah mengalami penipuan yang mengatasnamakan dari kantor Grab.Awalnya suami mendapatkan orderan fiktif, pesanan nasi goreng 6 bungkus, sebesar 180rb dengan pembayaran TUNAI. Setelah di anter sampai sesuai titik pengantaran ternyata tidak ada. Ditanyakan ke Orang-orang yang ada disitu pada tidak tahu. Dihubungi yang pesan pun juga tidak tersambung.
Dan kemudian ada telepon masuk yang "katanya" dari kantor Grab memberitahukan bahwa suami telah mendapatkan orderan fiktif. Selanjutnya dipandu untuk menyelesaikan tugas dan mengirimkan makanan itu ke Panti Asuhan agar dapat ganti dari Grab.
Suami menuruti dan di anterlah makanan itu ke Panti Asuhan yang terletak d Purwomukti Raya, Pedurungan.
Setelah itu, disuruhlah cek ke ATM apakah ganti ruginya sudah masuk apa belum. karna suami bilang tidak bawa ATM CIMB, Orang tersebut bertanya apa ada ATM yang lain, dengan mudahnya suami bilang "ada", lalu disuruhlah dia ke ATM BCA ,sambil ngikut arahan memasukan digit" yang dipandu lewat Handphone. Setelah selesai suami belum sadar juga kalau sudah kena tipu, karena dia tidak melihat dan membaca struk yang keluar.(karna kebiasaanya selalu begitu, gak pernah ngecek struk, langsung masuk kantong)
Setelah beberapa menit kemudian pelaku telepon lagi, dan bertanya sudah masuk apa belum ganti ruginya. Suami menjawab belum masuk, terus diarahkan lagi untuk ke Alfamidi terdekat. Dan disuruh belanja apa aja sebesar 25rb, nanti bayarnya tinggal nunjukin digit angka yang dikirim lewat sms ke kasir. Setelah semua ditunjukan ke kasirnya, tiba-tiba keluarlah tagihan sebesar Rp.4.962.000 ya Allah. dan dia harus membayar tagihan itu saat itu juga, barulah suami saya sadar bahwa dia sudah kena tipu.
Dan saya tau nya ketika saya mau transfer via m-banking gagal karna saldo tidak mencukupi, dan setelah saya cek saldo hanya ada sebesar 41.000 saya cek di mutasi ternyta ada transfer untuk pembayaran telkom sebesar Rp.623.000. Karna saya merasa tidak transfer maka saya telepon suami saya, dan ternyata dia juga baru sadar kalau di ATM tadi dia sudah tertipu, ya Allah.
Saat ini motor disita pihak Alfamidi sebagai jaminan karena suami belum bisa membayar tagihan yan sudah ditransfer ke penipu itu.
Sebagai istri saya shock, memang ini kesalahan dari suami saya karena teledor, kurang hati-hati, dan kurang waspada, terlalu lugu dan mudah percaya pada orang lain. Tapi saya juga tidak sepenuhnya menyalahkan suami, karena penipu itu pasti sudah ahlinya, kemungkinan menggunakan hipnotis via handphone, karena kata-kata dan bahasanya hampir tidak ada bedanya dari kantor Grab asli. Mungkin juga mereka kerja tim, dari pesanan fiktif, tahu kalau dapat orderan fiktif, dan setiap telepon yang masuk menggunakan kartu yang berbeda-beda karena ada 3 nomor yg masuk saat itu. Ada Logo GRAB disemua PP nya. Dan ketika saya coba wa, saya langsung d blokir.
Entahlah, saat ini saya sangat bingung, motor yang tiap hari buat ngegrab disita sebagai jaminan di Alfamidi Klipang sejak tadi malam. Dan kami harus membayar uang yang sudah masuk ke penipu itu sebagai tebusan.
Kami sadar kalau uang itu tidak mungkin bisa kembali lagi, dari pihak bank pun saya hubungi tidak bisa membatalkan transaksi, dikarenakan transaksi tersebut dilakukan oleh pemilik tabungan sendri, bukan pembobolan ATM.
Tidak akan ada keajaiban kedua terulang kembali. Seminggu yang lalu suami kehilangan dompet beserta isinya, Alhamdulillah bisa kembali, tapi kali ini. kemungkinan kembali hampir tidak ada. Tapi setidaknya pelaku bisa tertangkap, agar tidak bisa menipu orang lagi.
Dan semoga dari pihak Alfamidi bersedia memberikan kelonggaran untuk kami, bagaimanapun juga itu motor buat ngegrab suami sehari-hari.
Pesan saya untuk para Driver agar lebih Berhati-hati dalam menyikapi bila mendapat orderan fiktif seperti suami saya. Untuk sedulur semua juga hati-hati akan penelepon misterius yang masuk di handphone anda. Juga untuk pemilik toko Alfamidi dan sejenisnya agar bisa memberikan informasi/pelatihan pada karyawannya tentang tanda-tanda penipuan lewat kode-kode transaksi yang mencurigakan. Seandainya karyawan itu sudah dibekali pengetahuan akan tanda-tanda penipuan, mungkin kejadian ini bisa di cegah agar tidak menimbulkan kerugian yang lebih besar lagi.
Maaf pak admin, kl sy mewakili suami saya menyampaikan info ini, karena suami masih dalam keadaan shock.
Terimakasih pada rekan-rekan Grab yang sudah ikut mensuport dan mengantar suami saya pulang.
Semoga menjadi pelajaran buat kami dan semoga panjengan semua juga agar lebih Berhati-hati Karena untung tak dapat diraih, malang tak bisa ditolak.
Terutama bagi para ojek online, karena suami saya kemaren malam telah mengalami penipuan yang mengatasnamakan dari kantor Grab.Awalnya suami mendapatkan orderan fiktif, pesanan nasi goreng 6 bungkus, sebesar 180rb dengan pembayaran TUNAI. Setelah di anter sampai sesuai titik pengantaran ternyata tidak ada. Ditanyakan ke Orang-orang yang ada disitu pada tidak tahu. Dihubungi yang pesan pun juga tidak tersambung.
Dan kemudian ada telepon masuk yang "katanya" dari kantor Grab memberitahukan bahwa suami telah mendapatkan orderan fiktif. Selanjutnya dipandu untuk menyelesaikan tugas dan mengirimkan makanan itu ke Panti Asuhan agar dapat ganti dari Grab.
Suami menuruti dan di anterlah makanan itu ke Panti Asuhan yang terletak d Purwomukti Raya, Pedurungan.
Setelah itu, disuruhlah cek ke ATM apakah ganti ruginya sudah masuk apa belum. karna suami bilang tidak bawa ATM CIMB, Orang tersebut bertanya apa ada ATM yang lain, dengan mudahnya suami bilang "ada", lalu disuruhlah dia ke ATM BCA ,sambil ngikut arahan memasukan digit" yang dipandu lewat Handphone. Setelah selesai suami belum sadar juga kalau sudah kena tipu, karena dia tidak melihat dan membaca struk yang keluar.(karna kebiasaanya selalu begitu, gak pernah ngecek struk, langsung masuk kantong)
Setelah beberapa menit kemudian pelaku telepon lagi, dan bertanya sudah masuk apa belum ganti ruginya. Suami menjawab belum masuk, terus diarahkan lagi untuk ke Alfamidi terdekat. Dan disuruh belanja apa aja sebesar 25rb, nanti bayarnya tinggal nunjukin digit angka yang dikirim lewat sms ke kasir. Setelah semua ditunjukan ke kasirnya, tiba-tiba keluarlah tagihan sebesar Rp.4.962.000 ya Allah. dan dia harus membayar tagihan itu saat itu juga, barulah suami saya sadar bahwa dia sudah kena tipu.
Dan saya tau nya ketika saya mau transfer via m-banking gagal karna saldo tidak mencukupi, dan setelah saya cek saldo hanya ada sebesar 41.000 saya cek di mutasi ternyta ada transfer untuk pembayaran telkom sebesar Rp.623.000. Karna saya merasa tidak transfer maka saya telepon suami saya, dan ternyata dia juga baru sadar kalau di ATM tadi dia sudah tertipu, ya Allah.
Saat ini motor disita pihak Alfamidi sebagai jaminan karena suami belum bisa membayar tagihan yan sudah ditransfer ke penipu itu.
Sebagai istri saya shock, memang ini kesalahan dari suami saya karena teledor, kurang hati-hati, dan kurang waspada, terlalu lugu dan mudah percaya pada orang lain. Tapi saya juga tidak sepenuhnya menyalahkan suami, karena penipu itu pasti sudah ahlinya, kemungkinan menggunakan hipnotis via handphone, karena kata-kata dan bahasanya hampir tidak ada bedanya dari kantor Grab asli. Mungkin juga mereka kerja tim, dari pesanan fiktif, tahu kalau dapat orderan fiktif, dan setiap telepon yang masuk menggunakan kartu yang berbeda-beda karena ada 3 nomor yg masuk saat itu. Ada Logo GRAB disemua PP nya. Dan ketika saya coba wa, saya langsung d blokir.
Entahlah, saat ini saya sangat bingung, motor yang tiap hari buat ngegrab disita sebagai jaminan di Alfamidi Klipang sejak tadi malam. Dan kami harus membayar uang yang sudah masuk ke penipu itu sebagai tebusan.
Kami sadar kalau uang itu tidak mungkin bisa kembali lagi, dari pihak bank pun saya hubungi tidak bisa membatalkan transaksi, dikarenakan transaksi tersebut dilakukan oleh pemilik tabungan sendri, bukan pembobolan ATM.
Tidak akan ada keajaiban kedua terulang kembali. Seminggu yang lalu suami kehilangan dompet beserta isinya, Alhamdulillah bisa kembali, tapi kali ini. kemungkinan kembali hampir tidak ada. Tapi setidaknya pelaku bisa tertangkap, agar tidak bisa menipu orang lagi.
Dan semoga dari pihak Alfamidi bersedia memberikan kelonggaran untuk kami, bagaimanapun juga itu motor buat ngegrab suami sehari-hari.
Pesan saya untuk para Driver agar lebih Berhati-hati dalam menyikapi bila mendapat orderan fiktif seperti suami saya. Untuk sedulur semua juga hati-hati akan penelepon misterius yang masuk di handphone anda. Juga untuk pemilik toko Alfamidi dan sejenisnya agar bisa memberikan informasi/pelatihan pada karyawannya tentang tanda-tanda penipuan lewat kode-kode transaksi yang mencurigakan. Seandainya karyawan itu sudah dibekali pengetahuan akan tanda-tanda penipuan, mungkin kejadian ini bisa di cegah agar tidak menimbulkan kerugian yang lebih besar lagi.
Maaf pak admin, kl sy mewakili suami saya menyampaikan info ini, karena suami masih dalam keadaan shock.
Terimakasih pada rekan-rekan Grab yang sudah ikut mensuport dan mengantar suami saya pulang.
Semoga menjadi pelajaran buat kami dan semoga panjengan semua juga agar lebih Berhati-hati Karena untung tak dapat diraih, malang tak bisa ditolak.
Salam satu aspal. Sekian dan terimakasih.