Kode Referral Kredivo Terbaru, Bonus Hingga 250rb Points untuk Pengguna Baru!. Klik Disini

QRIS Makin Populer, Transaksi Meningkat 169% dan Siap Terhubung dengan Nexus Global

Ruangojol.com - Jakarta – Quick Response Indonesia Standard (QRIS) terus menunjukkan perkembangan yang signifikan sepanjang tahun 2025. Sebagai sistem pembayaran digital yang diinisiasi oleh Bank Indonesia, QRIS kini tidak hanya menjadi alat pembayaran nasional, tetapi juga diarahkan menjadi jembatan untuk transaksi lintas negara melalui proyek besar bernama Nexus.

Penggunaan QRIS di Indonesia semakin meluas, baik dari sisi konsumen maupun produsen. Pada triwulan pertama tahun 2025, tercatat ada 38,1 juta merchant yang menerima pembayaran dengan QRIS. Dari sisi pengguna, tercatat 56,28 juta orang telah menggunakan QRIS sebagai alat transaksi. Jumlah transaksi mencapai 2,6 miliar dengan nilai nominal Rp 262,1 triliun. Angka ini meningkat 169,1 persen dalam jumlah transaksi dan 148,2 persen dari sisi nominal dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Peningkatan jumlah pengguna dan nilai transaksi QRIS ini menunjukkan antusiasme masyarakat Indonesia dalam menggunakan sistem pembayaran digital yang aman, efisien, dan praktis. Bank Indonesia menargetkan 58 juta pengguna QRIS pada akhir tahun ini, yang sejalan dengan visi nasional mempercepat digitalisasi sistem pembayaran.

Salah satu keuntungan utama menggunakan QRIS bagi konsumen adalah efisiensi biaya dan waktu. Transaksi dengan QRIS sangat cepat, tidak perlu membawa uang tunai, serta tidak khawatir soal uang palsu, uang rusak, atau kehilangan. Pembayaran dengan QRIS pun selalu presisi karena tidak ada kebutuhan untuk uang kembalian. Sementara itu, bagi pelaku usaha atau merchant, QRIS memberikan kemudahan dalam mengelola transaksi karena uang langsung masuk ke rekening, aman dari risiko pencurian atau uang palsu, serta tidak repot dengan uang kembalian.

Bank Indonesia juga terus mendorong pemanfaatan QRIS dalam skala internasional. Saat ini, QRIS sudah bisa digunakan sebagai alat pembayaran lintas negara (QRIS Cross Border) di beberapa negara yang telah menjalin kerja sama dengan Indonesia. Negara-negara yang sudah mendukung QRIS Cross Border antara lain Singapura, Malaysia, Thailand, dan Jepang. Dalam tahap penjajakan selanjutnya, India, Korea Selatan, dan Arab Saudi juga menunjukkan minat untuk bergabung.

Namun, implementasi QRIS Cross Border masih menghadapi kendala, terutama dalam proses transfer antar-merchant lintas negara. Meski konsumen bisa langsung menyelesaikan pembayaran, proses penyelesaian di tingkat merchant membutuhkan jeda waktu 1 hingga 3 hari. Masalah ini sedang dalam proses penyelesaian melalui proyek internasional bernama Nexus.

Proyek Nexus merupakan inisiatif Bank for International Settlements Innovation Hub (BISIH) yang pertama kali diumumkan pada tahun 2021 dan telah melalui uji coba sejak tahun 2022 hingga 2023. Saat ini, Nexus memasuki tahap implementasi awal dan direncanakan akan resmi diluncurkan pada tahun 2026. Nexus bertujuan untuk menyatukan sistem pembayaran lintas negara dalam satu platform yang efisien dan real-time.

Kelebihan dari proyek Nexus adalah penyelesaian pembayaran antarnegara dapat dilakukan secara simultan dan instan, tanpa jeda waktu. Jika QRIS tetap digunakan dalam kerangka Nexus, maka manfaatnya akan berlipat ganda: pengguna dapat tetap membayar dengan QRIS seperti biasa, sementara penyelesaian pembayaran antarmerchant terjadi secara real-time tanpa harus menunggu hari kerja atau proses administrasi bank lintas negara.

Lima negara ASEAN yang sudah menyatakan komitmen untuk ikut dalam peluncuran awal Nexus pada tahun 2026 antara lain Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, dan India. Negara-negara tersebut telah memiliki sistem pembayaran digital domestik yang mapan seperti PromptPay di Thailand, DuitNow di Malaysia, dan PayNow di Singapura. Dengan sistem terhubung melalui Nexus, hanya dibutuhkan satu koneksi tunggal yang menyatukan sistem pembayaran lintas negara, menghemat biaya dan waktu serta meningkatkan efisiensi transaksi secara signifikan.

Sementara itu, Bank Indonesia saat ini masih berstatus sebagai pengamat (observer) dalam proyek Nexus. Namun, ke depannya, BI menyatakan akan bergabung secara aktif. Keterlibatan Indonesia dalam Nexus akan membuka peluang besar untuk menjadi pemimpin dalam integrasi keuangan kawasan Asia Tenggara, terutama mengingat jumlah penduduk Indonesia yang merupakan yang terbesar di ASEAN dan potensi penggunaan QRIS yang sangat luas.

Penggunaan QRIS dalam kerangka Nexus dipastikan akan tetap menguntungkan, bahkan semakin memperluas jangkauan transaksi. Pelaku usaha atau merchant akan diuntungkan karena transaksi dari luar negeri pun akan selesai dalam waktu bersamaan dengan pembayaran konsumen. Hal ini akan meningkatkan arus kas, mempercepat rotasi bisnis, dan mengurangi risiko transaksi tertunda.

Namun, pelaksanaan proyek Nexus tidak tanpa tantangan. Beberapa aspek krusial yang harus ditangani adalah harmonisasi regulasi perlindungan data pribadi pengguna, penguatan sistem keamanan siber antarnegara, serta penyusunan regulasi bersama untuk mencegah pencucian uang dan pendanaan kegiatan ilegal seperti perdagangan narkotika dan terorisme. Selain itu, kesiapan teknologi dan sumber daya manusia di masing-masing negara peserta juga menjadi tantangan yang harus segera diatasi.

Bila Indonesia berhasil memenuhi semua prasyarat tersebut dan bergabung aktif dalam Nexus, maka QRIS akan menjadi sistem pembayaran digital pertama di kawasan ASEAN yang berhasil menembus pasar global dengan dukungan sistem lintas negara. Ini akan menjadikan Indonesia sebagai pionir dalam transformasi keuangan digital regional, sekaligus mendukung tujuan besar Bank Indonesia dalam menciptakan sistem pembayaran nasional yang inklusif, efisien, dan andal.

Dengan integrasi QRIS ke dalam Nexus, Indonesia tak hanya menciptakan sistem pembayaran dalam negeri yang tangguh, tetapi juga turut menciptakan ekosistem transaksi lintas negara yang modern dan terpercaya. Dukungan regulasi, edukasi kepada masyarakat, serta percepatan infrastruktur digital menjadi kunci sukses penerapan QRIS lintas negara secara penuh.

Sebagai penutup perkembangan ini, tren penggunaan QRIS yang terus meningkat dan langkah aktif Bank Indonesia dalam proyek Nexus menandakan transformasi besar dalam sektor pembayaran digital Indonesia. QRIS bukan hanya alat pembayaran lokal, tetapi telah naik kelas menjadi alat transaksi global yang menjanjikan masa depan sistem keuangan yang lebih inklusif dan efisien bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia dan mitra internasional.

Sekedar Berbagi Informasi seputar Kehidupan