Kode Referral Kredivo Terbaru, Bonus Hingga 250rb Points untuk Pengguna Baru!. Klik Disini

Huawei Tuntut Transsion, Penjualan Ponsel Infinix dan Tecno Bisa Dibatasi

Ruangojol.com, Jakarta - Huawei resmi menggugat Transsion, induk merek ponsel Infinix, Tecno, dan Itel, ke Pengadilan Paten Terpadu (UPC) cabang Munich, Jerman. Gugatan ini diduga terkait pelanggaran paten teknologi dekode video milik Huawei yang disebut-sebut digunakan tanpa izin pada sejumlah perangkat Transsion. Kasus ini kini menjadi perhatian besar karena berpotensi membatasi distribusi ponsel Infinix dan Tecno di Eropa.

Informasi mengenai rincian pelanggaran paten masih terbatas. Namun, berdasarkan bocoran dari tipster teknologi asal China, paten yang dipersoalkan adalah EP2725797. Paten ini berkaitan dengan teknologi dekode video yang mampu mencegah distorsi serta meningkatkan kualitas pemutaran video. Teknologi tersebut diduga disematkan pada produk Transsion tanpa adanya lisensi resmi dari Huawei.

Laporan media setempat menyebutkan bahwa gugatan ini dilayangkan Huawei sejak 20 Juni 2025 lalu. Hingga kini, keputusan pengadilan belum diputuskan. Jika Huawei memenangkan kasus ini, Transsion terancam membayar lisensi dalam jumlah besar atau bahkan menghadapi pembatasan distribusi produk di pasar Eropa. Padahal, Eropa merupakan salah satu wilayah strategis yang menopang pertumbuhan penjualan global Transsion.

Pihak Transsion tidak tinggal diam. Dalam pernyataannya, perusahaan menyebut sedang mendalami permasalahan hukum ini dan akan memberikan tanggapan aktif untuk melindungi kepentingan bisnis mereka. Ini bukan kali pertama Huawei dan Transsion berseteru di ranah hukum. Pada 2019, Huawei pernah menuntut Transsion atas dugaan pelanggaran hak cipta wallpaper dengan nilai ganti rugi mencapai 20 juta yuan atau sekitar Rp45 miliar.

Selain Transsion, Huawei juga pernah menggugat vendor lain seperti Xiaomi pada tahun 2023. Saat itu, perusahaan asal China tersebut menuduh Xiaomi menggunakan teknologi penerimaan sinyal 4G, kamera panorama, hingga fitur lockscreen tanpa izin. Meski demikian, kedua belah pihak akhirnya berupaya mencari kesepakatan melalui diskusi lisensi.

Kasus terbaru ini memperlihatkan betapa sengitnya persaingan industri ponsel global, terutama di tengah tekanan hak paten yang semakin diperketat. Jika Transsion benar-benar mengalami pembatasan di Eropa, dampaknya bisa signifikan terhadap lini produk Infinix dan Tecno yang selama ini menjadi andalan di pasar berkembang.

Sekedar Berbagi Informasi seputar Kehidupan