Lelang Frekuensi 1,4 GHz Masuki Tahap Unduh Dokumen, Raksasa Telekom Berebut Kesempatan
Hingga saat ini, sejumlah perusahaan telekomunikasi dan penyedia layanan digital masih mempersiapkan strategi. Kesiapan teknis, regulasi, dan model bisnis menjadi fokus utama agar mampu bersaing di seleksi yang ketat. Pita 1,4 GHz dinilai penting karena dapat memperluas kapasitas jaringan, mempercepat internet, serta meningkatkan jangkauan layanan digital di Indonesia.
Dirjen Infrastruktur Digital Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), Wayan Toni Supriyanto, menegaskan bahwa tahap unduh dokumen akan menjadi pintu masuk resmi seleksi. “Setelah tanggal 11 itu mendownload dokumen lelang, baru ketahuan berapa peminatnya,” ujar Wayan, Senin (11/8/2025).
PT Solusi Sinergi Digital Tbk. (WIFI) menjadi salah satu yang paling siap. Perusahaan di bawah kendali A. Hashim S. Djojohadikusumo ini sedang mengkaji manfaat pita 1,4 GHz untuk pengembangan bisnis. Presiden Direktur WIFI, Yune Marketatmo, menyatakan evaluasi mencakup aspek teknis hingga model bisnis agar selaras dengan program pemerataan akses internet pemerintah.
Dari kubu PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk. (EXCL) yang dimiliki Franky O. Widjaja, langkahnya masih tahap mempelajari ketentuan teknis dan administratif. XLSMART ingin memastikan strategi bisnis mereka tepat sebelum mengambil keputusan final.
Sementara itu, PT Indosat Tbk. (ISAT) yang sebagian sahamnya dimiliki taipan Hongkong Li Ka-shing dan Victor Li, menyatakan dukungan terhadap proses lelang. Indosat menilai pita 1,4 GHz dapat meningkatkan kualitas layanan internet nasional dan mendorong transformasi digital. Mereka juga menginginkan proses lelang berjalan transparan, adil, dan berkelanjutan demi industri telekomunikasi yang sehat.
Antusiasme dari para pemain besar ini membuat lelang frekuensi 1,4 GHz semakin menarik untuk diikuti. Persaingan ketat di tahap seleksi diperkirakan akan menjadi sorotan publik, mengingat potensi besar yang dimiliki pita ini bagi masa depan jaringan telekomunikasi Indonesia.