Resmi Dibuka, Pendaftaran Internet Murah 100 Mbps Hadir di Indonesia
Tahap awal pendaftaran lelang frekuensi 1,4 GHz untuk Fixed Wireless Access sudah dibuka. Operator telekomunikasi yang berminat telah diperbolehkan mengunduh dokumen seleksi. Setelahnya, mereka akan tercatat sebagai calon peserta dalam proses pemilihan penyedia layanan internet murah tersebut.
Masyarakat menaruh harapan besar terhadap program ini. Dengan hadirnya internet murah berkecepatan 100 Mbps, kebutuhan digital di sektor pendidikan, bisnis, hingga hiburan diperkirakan akan semakin mudah terpenuhi. Selain itu, program ini juga dinilai mampu mendorong pemerataan akses teknologi di seluruh wilayah Indonesia.
Sebanyak tujuh perusahaan telekomunikasi tercatat sudah mendaftar untuk mengikuti proses seleksi. Di antaranya adalah PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, PT Telekomunikasi Selular, PT Indosat Tbk, PT XLSMART Telecom Sejahtera, PT Telemedia Komunikasi Pratama, PT Netciti Persada, serta PT Eka Mas Republik yang menaungi layanan MyRepublic. Kehadiran nama-nama besar di industri internet ini menunjukkan tingginya minat untuk menyediakan layanan akses cepat dengan harga terjangkau.
Lelang frekuensi ini memiliki total lebar pita 80 MHz pada rentang 1432-1512 MHz. Frekuensi tersebut diperuntukkan khusus bagi layanan internet tetap tanpa kabel atau fixed wireless. Berbeda dengan internet seluler, layanan ini hanya akan menjangkau wilayah tertentu sesuai dengan pembagian zona.
Tiga regional telah ditetapkan dalam seleksi ini, mencakup berbagai wilayah Indonesia. Regional pertama meliputi zona Banten, Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Papua, serta Maluku. Regional kedua mencakup Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Jambi, hingga Bali dan Nusa Tenggara. Sementara regional ketiga meliputi Sulawesi dan Kalimantan. Dengan pembagian zona ini, pemerintah berharap distribusi layanan bisa lebih merata.
Langkah Komdigi membuka pendaftaran ini dinilai strategis. Selain memperluas konektivitas, program internet murah berkecepatan tinggi juga berpotensi menurunkan tarif akses data yang selama ini masih menjadi keluhan masyarakat. Jika berjalan sesuai rencana, masyarakat di berbagai daerah, termasuk luar Pulau Jawa, bisa segera menikmati layanan internet cepat dengan biaya yang lebih bersahabat.