WhatsApp Rogoh Rp163 Triliun, Data Disimpan di Google Cloud
Kerja sama fantastis ini muncul karena WhatsApp beserta layanan Meta lainnya, seperti Instagram dan Facebook, mengalami lonjakan kebutuhan data. Infrastruktur internal perusahaan belum cukup untuk menampung permintaan besar, terutama seiring ambisi Meta dalam pengembangan teknologi kecerdasan buatan.
Sumber Reuters menyebut, Google akan menyediakan berbagai layanan cloud termasuk server dan jaringan. Kesepakatan ini juga menjadi bukti semakin panasnya persaingan industri teknologi global dalam hal penyimpanan dan pengolahan data.
Meta sendiri tengah gencar membangun data center raksasa. Namun, keterbatasan listrik dan tenaga konstruksi membuat proyek itu tidak bisa secepat yang diharapkan. Bahkan, ada laporan bahwa Meta sempat membangun data center darurat dalam tenda khusus agar tetap bisa beroperasi.
CEO Meta, Mark Zuckerberg, menyebut langkah ini sebagai bagian dari ambisi besar menciptakan “kecerdasan super” melalui artificial general intelligence (AGI). Ia optimistis Meta akan menjadi yang pertama memiliki klaster data center dengan kapasitas lebih dari 1 GW.
Dengan keputusan membayar Rp163 triliun ke Google, WhatsApp menunjukkan betapa pentingnya infrastruktur penyimpanan data di era digital. Investasi jumbo ini sekaligus menegaskan bahwa layanan komunikasi populer tersebut tidak bisa lepas dari dukungan teknologi cloud berskala global.