GOTO Tegaskan Belum Ada Kesepakatan Merger dengan Grab, Spekulasi Exit Strategy Telkom Jadi Sorotan
GOTO Menegaskan Belum Ada Keputusan Merger
Direktur sekaligus Sekretaris Perusahaan GOTO, RA Koesoemohadiani, menyampaikan bahwa perusahaan belum berada dalam posisi menanggapi isu atau pemberitaan spekulatif mengenai merger dengan Grab. Ia menegaskan GOTO akan selalu menyampaikan informasi yang akurat, tepat waktu, dan sesuai dengan ketentuan peraturan pasar modal. Pernyataan ini sekaligus menepis spekulasi yang menyebutkan langkah ini sebagai exit strategy PT TelkomIndonesia (Persero) Tbk. untuk melepaskan investasinya.
Klarifikasi Manajemen GOTO
Hingga kini, kata Koesoemohadiani, belum ada keputusan maupun kesepakatan yang dibuat terkait rencana merger, termasuk skema dan timeline penggabungan. Selain itu, GOTO menegaskan belum ada kesepakatan dengan Danantara maupun Grab. Pernyataan ini diharapkan dapat meredam spekulasi yang berkembang di media dan kalangan investor.
Peran Danantara dalam Spekulasi Merger
Sebelumnya, Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, menyebut Danantara terlibat dalam rencana penggabungan dua aplikator transportasi ini. Ia menekankan bahwa penggabungan bukan untuk menciptakan monopoli, melainkan menjaga keberlanjutan industri transportasi daring nasional. Sementara itu, Chief Investment Officer Danantara Indonesia, Pandu Sjahrir, mengaku tidak dalam posisi memberi komentar mengenai keputusan investasi yang dilakukan GOTO maupun entitas lainnya.
Perspektif Investor dan Pasar
Isu merger antara GOTO dan Grab menjadi sorotan sejumlah pihak karena potensi dampaknya terhadap pasar saham dan strategi investasi Telkom. Investor memperhatikan keputusan korporasi yang bisa mempengaruhi valuasi dan keberlanjutan bisnis transportasi digital di Indonesia. Menurut analis, langkah ini jika terjadi, harus dijalankan sesuai tata kelola yang baik dan mempertimbangkan kepentingan seluruh pemangku kepentingan.
Strategi Korporasi dan Komunikasi Publik
Manajemen GOTO menekankan pentingnya komunikasi publik yang akurat dan transparan. Perusahaan menegaskan akan selalu merespons informasi material sesuai fakta yang benar, sehingga investor dan publik mendapat gambaran jelas mengenai arah strategi perusahaan. Pendekatan ini dianggap penting agar spekulasi yang berkembang tidak menimbulkan kesalahpahaman.
Pandangan Pemerintah terhadap Rencana Penggabungan
Pemerintah melalui pernyataan pejabat terkait menekankan bahwa penggabungan entitas digital seperti GOTO dan Grab bukan untuk monopoli, tetapi untuk keberlanjutan ekosistem transportasi daring. Hal ini menjadi perhatian bagi regulator, investor, dan publik agar setiap keputusan korporasi sejalan dengan prinsip persaingan usaha yang sehat.