Kode Referral Kredivo Terbaru, Bonus Hingga 250rb Points untuk Pengguna Baru!. Klik Disini

Raksasa Teknologi Dunia Panen Cuan dari Iklan Digital, Bukan AI yang Jadi Andalan

Ruangojol.com, Jakarta – Di tengah gegap gempita perkembangan kecerdasan buatan (AI) yang terus mendominasi pemberitaan global, ternyata bukan AI yang menjadi mesin utama penghasil uang bagi para raksasa teknologi dunia. Justru bisnis iklan digital kembali menjadi penyumbang terbesar dalam laporan keuangan kuartal terbaru sejumlah perusahaan besar seperti Meta, Amazon, Alphabet (Google), dan Microsoft.

Laporan terbaru menunjukkan bahwa di tengah kondisi ekonomi global yang penuh ketidakpastian, sektor periklanan digital justru menunjukkan daya tahan luar biasa. Di saat banyak perusahaan menahan belanja modal, para pengiklan tetap mengalirkan dana mereka ke platform digital raksasa dunia. Dari media sosial hingga mesin pencari, setiap jendela iklan menjadi sumber cuan yang terus tumbuh bagi para pemain besar teknologi.

Kinerja ini sekaligus membantah anggapan bahwa fokus industri teknologi semata-mata hanya pada pengembangan AI. Faktanya, iklan digital masih menjadi tulang punggung bisnis yang menopang stabilitas pendapatan mereka. Meta, misalnya, mencatat rekor luar biasa dengan lonjakan pendapatan iklan yang belum pernah terjadi sejak awal 2024.

Meta Raup Pendapatan Iklan Tertinggi Sejak 2024

Meta Platforms, induk perusahaan Facebook dan Instagram, menjadi bintang utama dalam laporan keuangan kuartal III tahun 2025. Pendapatan iklannya naik 26% secara tahunan menjadi US$ 51,24 miliar, dengan sekitar 98% total pemasukan perusahaan masih bersumber dari sektor periklanan online.

Menurut laporan CNBC, angka ini menjadi yang tertinggi sejak kuartal pertama tahun 2024. Hal tersebut menegaskan bahwa bisnis inti Meta tetap berada pada model iklan digital, meski perusahaan terus memperluas investasinya ke teknologi kecerdasan buatan dan metaverse.

Keberhasilan Meta juga tak lepas dari strategi mereka yang memperkuat layanan periklanan berbasis personalisasi data dan algoritma AI untuk meningkatkan efektivitas kampanye. Dengan jumlah pengguna aktif miliaran orang di seluruh dunia, Meta tetap menjadi destinasi utama bagi pengiklan global.

Amazon, Google, dan Microsoft Ikut Panen

Tak hanya Meta, Amazon juga mencatat pertumbuhan luar biasa di lini bisnis iklan digitalnya. Pendapatan unit iklan raksasa e-commerce itu melonjak 24% menjadi US$ 17,7 miliar. Angka ini bahkan melampaui pertumbuhan bisnis cloud mereka (AWS) yang “hanya” naik 20%.

CEO Amazon, Andy Jassy, menjelaskan bahwa pihaknya terus memperluas jaringan periklanan digital ke berbagai platform mitra, termasuk Roku, Netflix, dan Spotify. Langkah ini memungkinkan iklan Amazon menjangkau audiens lintas platform, memperkuat posisinya di pasar global.

Sementara itu, Alphabet, perusahaan induk Google, membukukan pendapatan iklan sebesar US$ 74,18 miliar, naik 13% dari tahun sebelumnya. Unit bisnis YouTube juga mencatat pertumbuhan signifikan hingga 15%, dengan total pendapatan mencapai US$ 10,26 miliar.

Raksasa lain, Microsoft, melaporkan peningkatan pendapatan iklan sebesar 14% dengan nilai mencapai US$ 3,7 miliar yang berasal dari unit pencarian dan berita. Meski lebih kecil dibanding para pesaingnya, capaian tersebut menunjukkan bahwa permintaan terhadap ruang iklan digital terus meningkat di berbagai ekosistem.

Reddit dan Platform Lain Tak Mau Kalah

Fenomena pertumbuhan iklan digital tak hanya dinikmati oleh pemain besar. Platform media sosial lain seperti Reddit juga ikut kebanjiran keuntungan. Dalam laporan terbarunya, Reddit mencatat kenaikan penjualan hingga 68% pada kuartal yang sama, sementara jumlah pengguna aktif harian meningkat 19% menjadi 116 juta.

Kenaikan ini menunjukkan bahwa sektor periklanan digital semakin terbuka bagi berbagai platform dengan basis komunitas kuat. Pengiklan kini melihat potensi engagement yang lebih besar di media sosial berbasis komunitas, bukan hanya di platform raksasa.

AI Tetap Penting, Tapi Bukan Penghasil Uang Utama

Menariknya, meski setiap perusahaan teknologi besar kini berlomba-lomba mengembangkan AI, sektor tersebut belum menjadi penyumbang pendapatan terbesar. Alphabet, Meta, Amazon, dan Microsoft secara kolektif memperkirakan belanja modal mereka untuk AI tahun ini akan mencapai US$ 380 miliar.

Namun, agresivitas investasi itu justru memicu tekanan di pasar saham. Langkah Meta, misalnya, yang menaikkan proyeksi belanja modal hingga US$ 72 miliar, menyebabkan harga sahamnya turun 11%. Analis menilai strategi ini mengulang pola investasi besar Meta di proyek metaverse yang belum membuahkan hasil nyata.

Chief Financial Officer Meta, Susan Li, menegaskan bahwa investasi besar di bidang AI adalah keharusan strategis. Menurutnya, infrastruktur dan layanan cloud berbasis AI akan menjadi fondasi penting untuk bisnis masa depan. Meski demikian, kenyataan saat ini menunjukkan bahwa uang besar tetap datang dari iklan digital, bukan dari proyek AI.

Masa Depan Iklan Digital Masih Cerah

Meski tren kecerdasan buatan terus berkembang, sektor periklanan digital tampaknya belum akan tergeser dalam waktu dekat. Para raksasa teknologi terus berinovasi untuk menggabungkan kecerdasan buatan dalam strategi iklan mereka. Dari algoritma penargetan audiens hingga otomatisasi konten promosi, AI kini menjadi pendukung, bukan pengganti.

Selain itu, semakin banyak perusahaan kecil hingga menengah yang bergantung pada iklan digital untuk menjangkau konsumen global. Ekosistem bisnis online yang semakin luas memastikan pendapatan dari sektor ini terus mengalir.

Industri iklan digital kini bukan hanya soal menampilkan banner atau video, tapi tentang bagaimana menciptakan interaksi bermakna antara merek dan pengguna. Dan selama manusia masih menghabiskan waktu di dunia digital, ruang iklan akan tetap menjadi ladang emas bagi para raksasa teknologi dunia.

Meski dunia teknologi sedang dilanda euforia AI, laporan keuangan kuartal terbaru membuktikan bahwa iklan digital masih menjadi raja pendapatan utama bagi Meta, Amazon, Google, dan Microsoft. AI mungkin masa depan, tapi untuk saat ini, uang besar masih berasal dari setiap klik iklan di layar pengguna.

Sekedar Berbagi Informasi seputar Kehidupan