Kode Referral Kredivo Terbaru, Bonus Hingga 250rb Points untuk Pengguna Baru!. Klik Disini

Waspada QRIS Palsu, Modus Baru Penipuan yang Makin Marak

Ruangojol.com – Jakarta - Kasus QRIS palsu kembali mencuat dan membuat masyarakat semakin waspada terhadap kejahatan siber yang menyasar transaksi digital. Modus ini menyasar pengguna yang memindai kode pembayaran tanpa mencurigai adanya manipulasi dari pelaku. Dalam banyak kasus, korban mendapati saldo rekening mereka terkuras seketika setelah melakukan pembayaran menggunakan kode yang ternyata bukan milik pedagang asli.

Maraknya penyalahgunaan QR pembayaran ini menunjukkan bahwa pelaku kejahatan finansial kini semakin kreatif dan memanfaatkan kelengahan pengguna. Mereka mampu membuat duplikasi identitas pedagang, nominal transaksi, hingga tampilan visual kode agar tampak meyakinkan. Kondisi ini membuat masyarakat kerap tidak menyadari bahwa transaksi sebenarnya diarahkan ke rekening penipu.

Fenomena tersebut menimbulkan kekhawatiran baru mengingat transaksi digital kini menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari. Dengan banyaknya pedagang dan pembeli yang mengandalkan sistem pemindaian kode, celah keamanan sekecil apa pun bisa dimanfaatkan pelaku untuk menjerat korban. Oleh karena itu, kewaspadaan menjadi kunci utama dalam mencegah kerugian lebih besar.

Modus Baru Penipuan Digital yang Kian Terstruktur

Modus penyebaran QRIS palsu dilakukan dengan cara menempelkan atau mengganti kode pembayaran milik pedagang dengan kode buatan pelaku. Kode ini telah diprogram untuk mengarahkan seluruh pembayaran ke rekening penipu, meskipun tampilan identitas merchant pada layar ponsel terlihat mirip dengan yang asli. Itulah sebabnya korban kerap merasa tidak curiga.

Bank Indonesia sebelumnya telah mengeluarkan imbauan mengenai maraknya risiko tersebut. Deputi Gubernur Bank Indonesia, Filianingsih Hendarta, menegaskan bahwa sistem QRIS sudah dibangun dengan standar keamanan nasional dan mengacu pada praktik global. Namun, keamanan tetap menjadi tanggung jawab bersama antara regulator, pelaku industri, pedagang, dan konsumen.

Filianingsih juga menekankan bahwa pedagang wajib menjaga keamanan fisik kode QR yang digunakan. Artinya, pedagang harus memastikan bahwa gambar QR tidak diganti, tidak tertukar, dan selalu berada dalam pengawasan mereka. Selain itu, pedagang juga perlu memeriksa setiap notifikasi pembayaran agar tidak kecolongan transaksi fiktif.

Pengawasan juga berlaku pada penggunaan mesin EDC maupun QR cetak. Pedagang disarankan untuk rutin memeriksa kode yang ditempel, karena pelaku biasanya menempelkan QR palsu tepat di atas QR asli agar tidak mudah terdeteksi. Kebiasaan memeriksa ulang sangat diperlukan untuk meminimalkan risiko.

Tanggung Jawab Pengguna Agar Terhindar dari Penipuan

Tidak hanya pedagang, pembeli atau konsumen juga harus meningkatkan kehati-hatian saat bertransaksi. Pelaku BI mengingatkan, pengguna harus memastikan identitas merchant yang muncul di layar ponsel sesuai dengan nama toko tempat mereka berbelanja. Jika nama yang tampil mencurigakan, berbeda, atau tidak relevan, transaksi harus segera dibatalkan.

Selain memeriksa identitas merchant, pengguna juga sebaiknya tidak terburu-buru saat melakukan pembayaran. Memastikan nominal transaksi benar, nama penerima sesuai, dan tanda verifikasi muncul merupakan langkah sederhana namun krusial. Langkah ini bisa menjadi pembeda antara transaksi aman dan transaksi yang berpotensi menguras saldo.

Regulator juga menegaskan bahwa perlindungan konsumen menjadi bagian dari pengawasan yang terus dilakukan oleh BI dan ASPI. Pengawasan ini mencakup penilaian terhadap perusahaan penyedia layanan pembayaran serta mekanisme keamanan yang diterapkan.

Tips Aman Agar Tidak Terjebak QRIS Palsu

Untuk mengurangi risiko terjerat modus QRIS palsu, berikut beberapa langkah yang dapat diterapkan pengguna sehari-hari:

  • Periksa fisik QR yang ditempel pedagang, pastikan tidak ada lapisan menutupi kode asli.
  • Pastikan nama merchant di layar sesuai dengan toko tempat transaksi dilakukan.
  • Perhatikan jumlah transaksi sebelum menekan tombol bayar.
  • Gunakan aplikasi pembayaran resmi dan selalu lakukan pembaruan.
  • Simpan bukti pembayaran dan pastikan notifikasi diterima dengan benar.

Tips sederhana tersebut membantu pengguna memahami tanda-tanda manipulasi, sekaligus mengurangi risiko pencurian saldo.

Mendorong Kesadaran Bersama untuk Keamanan Transaksi

Modus duplikasi kode QR menjadi bukti bahwa kejahatan digital berkembang sejalan dengan meningkatnya transaksi non-tunai. Kesadaran kolektif menjadi penting agar sistem tetap berjalan aman. Dengan kolaborasi antara pemerintah, pelaku industri, pedagang, dan masyarakat, upaya pencegahan bisa dilakukan lebih efektif.

Keamanan transaksi bukan hanya soal teknologi, tetapi juga soal kedisiplinan dan kepedulian pengguna. Semakin banyak orang yang memahami ciri-ciri QRIS palsu, semakin kecil peluang pelaku kejahatan untuk mendapatkan korban baru. Edukasi berkelanjutan dan peningkatan literasi digital menjadi kunci utama menjaga keamanan finansial di era serba cepat ini.

Sekedar Berbagi Informasi seputar Kehidupan