Apa Itu JNE Force Majeure, Penyebab dan Solusinya!
Ruangojol.com - Penggunaan jasa kurir saat ini menjadi pilihan utama sebagai jasa pengiriman. Salah satunya adalah JNE. Namun apa jadinya jika paket kiriman mengalami force majeure? Jangan panik, sebaiknya pelanggan mengetahui dulu apa itu JNE force majeure dan cara mengatasinya.
JNE merupakan jasa kurir yang banyak dipakai oleh banyak orang. Tak jarang keterlambatan pengiriman juga kerap terjadi. Ada banyak faktor yang mempengaruhi keterlambatan antara lain alamat yang susah dijangkau, kesalahan gudang hingga bencana alam.
Hal tersebut sangat wajar terjadi karena kondisi alam dan SDM yang belum mengerti tentang daerah sekitar. Oleh karena itu tak jarang pelanggan melakukan pengambilan sendiri barang yang sudah ada di gudang JNE terdekat. Pengambilan barang disertai dengan nomor resi.
Arti JNE Force Majeure
Status pengiriman adalah hal yang wajib diperbaharui agar pelanggan dapat melihat keberadaan paket kirimannya. Tidak hanya status pengiriman saja, tetapi setiap masalah yang timbul saat pengiriman juga harus dituliskan. Hal ini bertujuan agar pelanggan dapat mencari solusi untuk masalahnya.
Masalah dalam pengiriman tidak hanya berasal dari faktor operasional saja. Ada masalah lain yang bisa saja muncul antara lain Criss Cross, Misroute, Force Majeure dan lainnya. Keadaan force majeure memang jarang terjadi namun ada baiknya untuk mengetahuinya.
Force majeure berasal dari bahasa Prancis yang artinya kondisi di luar kendali. Sedangkan menurut KBBI berarti keadaan di luar kekuasaan. Pada OJK mempunyai arti keadaan yang terjadi di luar kemampuan manusia.
Keadaan ini bisa terjadi di luar kendali manusia yang tidak dapat dihindari seperti bencana alam dan bencana non alam. Bencana seperti ini tentunya tidak dapat diprediksi sebelumnya. Berbeda dengan bencana non alam yang terkadang sudah ada peringatan sebelumnya, contohnya demo.
Bencana alam yang bisa terjadi antara lain banjir, gempa besar, angin besar dan lainnya. Sedangkan keadaan bencana non alam biasanya karena adanya demo, mogok massal dan gangguan industri. Tentunya hal ini membuat kurir tidak dapat mengirim paket tepat waktu.
Berdasarkan penjabaran kondisi tersebut dapat ditarik kesimpulan mengenai force majeure ini. Force majeure adalah tertundanya pengiriman dikarenakan adanya bencana yang tidak dapat dihindari. Oleh karena itu pengantaran dan pengiriman barang akan ditunda hingga keadaan sudah benar-benar membaik.
Keadaan force majeure tidak hanya fokus pada keadaan alam saja. Penyebab lainnya antara lain tidak adanya kurir yang mengantar, tidak adanya pengiriman pada hari minggu atau libur lainnya dan lokasi pengiriman jauh dan susah dijangkau. Tentunya ini membuat pengiriman terhambat.
Kejadian force majeure bisa terjadi pada siapapun yang menggunakan jasa kurir JNE. Bahkan e-commerce besar yang bekerja sama dengan JNE atau jasa kurir lainnya juga tidak luput dari kejadian force majeure.
Penyebab Paket JNE Tidak Bergerak
Untuk mengetahui status paket force majeure atau tidak dapat dilihat pada saat pelanggan melakukan cek resi pada website JNE. Namun tak jarang status menyatakan bahwa paket tidak bergerak. Ada beberapa penyebab mengapa paket tidak bergerak antara lain sebagai berikut:
1. Proses Pengiriman
Biasanya update untuk status dimulai sejak paket diterima di agen atau gudang setempat dan berakhir saat paket diterima oleh penerima. Namun tak jarang setelah 2 hari sejak tanggal pengiriman status paket tidak berubah. Hal ini bisa disebabkan adanya hambatan, baik pada saat perjalanan ataupun lainnya.
Hambatan ini bisa saja karena akomodasi terutama jika paket lintas pulau tentu akan memakan waktu lebih lama. Untuk sebagian kasus hambatan terjadi karena force majeure. Seperti sudah diketahui sebelumnya apa itu JNE force majeure maka hal ini tidak dapat dihindari.
2. Resi Tidak Diupdate
Kelalaian admin untuk memperbaharui status resi juga bisa menjadi salah satu penyebabnya. Saat admin lalai maka tampilan saat pencarian tidak akan bergerak. Tak jarang sampai paket sudah diterima oleh penerima pun status paket tidak berubah.
3. Kesalahan Informasi
Untuk masing-masing kota tentunya mempunyai kode wilayah sendiri. Jika petugas kurir salah dalam memasukkan kode tentu akan berakibat cukup fatal. Paket tidak akan bergerak dan akan tetap berada di gudang. Kemungkinan lain adalah paket salah kirim ke daerah lain.
Untuk menghindari hal ini terjadi ada baiknya pengguna mencari informasi mengenai estimasi waktu pengiriman. Sehingga jika ada yang mencurigakan pelanggan langsung bisa mengajukan pertanyaan. Tentu hal ini akan mempermudah kedua belah pihak untuk melacak keberadaan paket tersebut.
Dalam suatu masalah, pihak JNE dapat memberikan estimasi kapan kira-kira masalah tersebut dalam diselesaikan. Namun hal itu berlaku jika masalah terjadi dalam internal. Berbeda dengan kondisi force majeure. Dalam keadaan ini pihak JNE tidak dapat memberikan waktunya.
Seperti dijelaskan di atas mengenai apa itu JNE force majeure, bahwa keadaan ini tidak dapat diprediksi dan di luar kendali manusia. Contohnya banjir, jika terjadi banjir maka mau tidak mau pengiriman akan dilakukan menunggu air surut.
Cara Mengatasi Force Majeure
Force majeure bisa terlihat saat pelanggan melakukan pengecekan status pengiriman. Biasanya status terakhir adalah “with delivery courier” yang berarti paket sedang dibawa oleh kurir menuju lokasi tujuan. Namun jika terjadi hal di luar kendali maka status berubah menjadi force majeure.
Jika begini maka paket akan dikembalikan kembali ke gudang JNE setempat dan menunggu sampai keadaan kembali normal. Jika memang memungkinkan, pelanggan dapat mengambilnya sendiri. Tak jarang juga paket sudah dibawa oleh kurir sehingga paket tidak ditemukan di gudang.
Sebaliknya apabila paket sudah dibawa oleh kurir maka tidak diketahui berapa lama paket akan berhasil dikirim. Pelanggan dapat melakukan beberapa cara untuk mencari dimana paket berada. Berikut cara yang bisa dilakukan oleh pelanggan yang menggunakan jasa satu ini:
- Hubungi customer service. Tunggu kisaran 1-2 hari sebelum menghubungi customer service. Hal ini untuk antisipasi apabila keadaan cepat teratasi dengan baik, Jika memang memungkinkan, maka paket akan langsung dikirimkan ke pelanggan
- Cek berkala. Sesudah menghubungi customer service, pelanggan dapat cek berkala nomor resi yang didapatkan. Tentunya ini jauh lebih mudah daripada menghubungi customer service untuk memeriksa lokasi paket.
- Hubungi call center. Apabila paket sudah terlalu lama tidak ada perubahan, pelanggan disarankan untuk menghubungi call center. Jika memungkinkan, pelanggan bisa juga datang ke gudang JNE terdekat untuk mengambil paket jika ada.
Sebelum melakukan cara di atas pastikan jika memang paket ada status force majeure dan tidak ada pergerakan. Diperhatikan juga untuk kondisi wilayah sekitar apakah memang aman atau sedang ada bencana terjadi.
Setelah mengerti apa itu JNE force majeure berdasarkan penjelasan di atas pelanggan tidak usah khawatir jika paket mengalami keterlambatan. Keadaan tersebut tentu tidak bisa diprediksi dan tidak diharapkan. Namun jika terjadi pun pelanggan tahu bagaimana cara untuk mengatasinya.