Kode Referral Kredivo Terbaru, Bonus Hingga 250rb Points untuk Pengguna Baru!. Klik Disini

Maxride Hadirkan Bajaj Modern di Yogyakarta, Solusi Transportasi Roda Tiga Berbasis Aplikasi

Ruangojol.com - Yogyakarta – Moda transportasi di jalanan Yogyakarta kini semakin beragam. Di tengah dominasi bus, becak, dan ojek online, kehadiran kendaraan roda tiga bernama bajaj Maxride mencuri perhatian masyarakat. Kendaraan yang dahulu menjadi ikon transportasi ibu kota ini kini hadir dalam versi lebih modern, tidak bising, dan lebih nyaman, menjadikannya solusi transportasi baru yang ramah lingkungan dan mudah diakses oleh masyarakat.

Peluncuran layanan bajaj Maxride di Yogyakarta secara resmi dilakukan pada 28 April 2025. Bayu Subolah, selaku City Manager Maxride dan Maxauto, menjelaskan bahwa operasional bajaj Maxride sudah berjalan selama tiga minggu. Lokasi peluncurannya berada di Kantor Maxride yang terletak di Jalan Ring Road Utara, Jombor Lor, Sinduadi, Kapanewon Mlati, Kabupaten Sleman. Peluncuran ini menjadi tonggak baru dalam menghadirkan moda transportasi berbasis aplikasi yang tidak hanya efisien, tetapi juga memberdayakan komunitas lokal.

Menurut Bayu, Yogyakarta dipilih sebagai lokasi peluncuran karena kota ini memiliki tingkat transaksi online yang tinggi, serta kebutuhan akan transportasi umum yang lebih merata hingga ke pinggiran kota. Maxride dirancang untuk menjadi transportasi feeder yang menjangkau daerah-daerah yang sulit dilalui kendaraan besar dan menghubungkannya dengan jalur utama seperti Trans Jogja maupun stasiun kereta. Pendekatan ini diyakini mampu mengisi celah yang belum terjangkau oleh moda transportasi umum konvensional.

Bajaj Maxride hadir sebagai jawaban atas kekosongan transportasi roda tiga yang selama ini tidak memiliki basis digital seperti layanan ojek online. Konsep yang ditawarkan Maxride bukan sekadar moda transportasi, tetapi juga sebagai bagian dari upaya menghidupkan kembali popularitas bajaj yang pernah berjaya di masa lalu. Dengan desain lebih modern dan fitur yang menunjang kenyamanan serta keamanan, bajaj Maxride menjadi pilihan baru yang menarik di tengah masyarakat Yogyakarta.

Dalam implementasinya, Maxride telah merekrut 50 mitra driver dari berbagai latar belakang, mulai dari pengemudi ojek online hingga komunitas becak motor atau bentor. Proses perekrutan dilakukan dua minggu sebelum peluncuran, dengan pendekatan sosialisasi ke komunitas-komunitas lokal. Para driver ini kemudian menjalani proses seleksi dan pelatihan dasar, termasuk test drive singkat yang cukup untuk menguasai pengoperasian kendaraan bajaj.

Skema kemitraan yang diterapkan Maxride bersifat rental, di mana mitra driver membayar biaya sewa harian sebesar Rp 75.000. Namun demikian, para mitra juga memiliki kesempatan untuk memiliki unit bajaj secara penuh apabila ingin membeli kendaraan tersebut. Kepemilikan kendaraan tidak mengikat pengemudi untuk terus aktif dalam aplikasi Maxride, sehingga memberikan fleksibilitas bagi mereka yang ingin berwirausaha mandiri sebagai pemilik armada.

Maxride juga membuka peluang investasi bagi masyarakat yang ingin menjadi pemilik bajaj dan menyewakannya kepada pengemudi lain. Skema ini telah berhasil diterapkan di kota lain seperti Medan dan Makassar. Dalam sistem ini, pemilik unit bajaj atau yang disebut “juragan” akan dibantu oleh Maxride untuk mencarikan pengemudi dan mengelola setoran harian. Juragan mendapatkan penghasilan dari setoran mitra pengemudi yang mencari penumpang melalui aplikasi Maxride.

Proses untuk menjadi mitra driver Maxride tergolong mudah. Calon mitra hanya perlu memiliki dokumen dasar seperti SIM C, KTP, dan Kartu Keluarga. Setelah itu, mereka akan mengikuti survei dan test drive singkat. Tidak ada pelatihan khusus karena kendaraan ini dirancang agar mudah dikendarai. Tingginya animo masyarakat terlihat dari jumlah pendaftar yang sudah mencapai 400 orang, padahal layanan ini baru berjalan dalam hitungan minggu.

Sistem kerja yang fleksibel juga menjadi daya tarik tersendiri. Maxride beroperasi 24 jam, sehingga pengemudi yang aktif bisa mendapatkan penghasilan besar. Bayu menyebutkan bahwa ada pengemudi yang mampu memperoleh hingga Rp 500.000 per hari jika aktif bekerja selama 12 jam. Ini membuktikan bahwa moda transportasi baru ini bukan hanya solusi bagi pengguna, tetapi juga membuka peluang ekonomi bagi para pengemudi lokal.

Dalam hal tarif, bajaj Maxride menawarkan harga yang kompetitif. Untuk jarak tiga kilometer pertama, tarifnya dipatok sebesar Rp 14.000, dan selanjutnya Rp 3.500 per kilometer. Posisi tarif ini berada di antara tarif ojek online dan mobil, sehingga menawarkan pilihan transportasi yang lebih terjangkau namun tetap nyaman. Tarif ini ditujukan bagi masyarakat yang menginginkan perlindungan dari panas dan hujan tanpa harus membayar mahal seperti menggunakan taksi atau mobil pribadi.

Permintaan terhadap layanan Maxride tergolong tinggi. Bayu mengungkapkan bahwa dalam sehari, permintaan perjalanan bisa mencapai 3.000 hingga 5.000. Namun, dengan keterbatasan unit yang tersedia saat ini, Maxride baru mampu melayani sekitar 700 hingga 900 perjalanan per hari. Hal ini menunjukkan bahwa potensi pasar sangat besar, dan Maxride terus berupaya menambah armada serta mitra driver untuk memenuhi permintaan tersebut.

Dari segi kenyamanan, bajaj Maxride dirancang untuk mampu mengangkut tiga orang dewasa dan dilengkapi atap pelindung untuk menghindari hujan maupun terik matahari. Suara mesinnya pun tidak bising, memberikan pengalaman perjalanan yang lebih tenang baik bagi penumpang maupun pengemudi. Fitur ini sangat diapresiasi terutama oleh kalangan ibu-ibu yang bepergian bersama anak-anak, karena memberikan rasa aman dan nyaman selama perjalanan.

Selain digunakan sebagai transportasi penumpang, bajaj Maxride juga cocok untuk membawa barang. Banyak pengguna yang memanfaatkan layanan ini untuk pergi ke pasar atau membawa barang berat. Kendaraan ini memiliki kapasitas yang cukup lega dan desain yang mendukung aktivitas belanja atau pengantaran barang dalam kota. Bahkan, sebagian pelanggan menggunakan bajaj karena penasaran dan ingin merasakan sensasi naik bajaj modern yang dulu hanya bisa ditemukan di Jakarta.

Dengan kehadiran Maxride di Yogyakarta, moda transportasi berbasis aplikasi semakin berkembang. Transportasi roda tiga ini memberikan warna baru di tengah persaingan layanan angkutan daring. Menggabungkan kenyamanan, efisiensi, dan fleksibilitas, Maxride diyakini mampu merebut hati masyarakat serta memberikan solusi konkret bagi persoalan akses transportasi di daerah pinggiran. Inovasi ini juga menunjukkan bahwa transportasi tradisional seperti bajaj masih relevan jika dikembangkan dengan pendekatan teknologi dan konsep modern yang menyesuaikan kebutuhan masa kini.

Sekedar Berbagi Informasi seputar Kehidupan