Alasan Larangan Pengiriman Bahan Cair via Ekspedisi Terbaru
Alasan Larangan Pengiriman Bahan Cair via Ekspedisi | RUANGOJOL.COM – Pertumbuhan transaksi online saat ini semakin
tinggi dari waktu ke waktu. Seiring berjalannya waktu, sejumlah konsumen menemukan
adanya kendala dalam proses transaksi online
yang melibatkan produk berbentuk cairan.
Hal ini utamanya disebabkan dalam proses pengiriman barang. Mayoritas brand ekspedisi di Indonesia mengkategorikan bahan cair ke dalam salah satu item yang tidak dapat dikirim. Hal serupa juga berlaku pada beberapa produk dengan bau tajam, baterai, dan daftar larangan lainnya.
Beberapa barang yang dilarang tersebut dinamakan dangerous
goods. Barang yang termasuk dalam dangerous goods adalah suatu zat
atau barang yang terbuat dari bahan yang berbahaya. Terdapat berbagai jenis dangerous
goods, mulai dari benda cair, padat maupun berbentuk gas.
Barang-barang ini dilarang karena memiliki resiko yang dapat
membahayakan makhluk hidup. Termasuk membahayakan karyawan dan kurir ekspedisi.
Karena hal itulah benda-benda seperti itu tidak dapat dikirim melalui
ekspedisi., khususnya pada layanan reguler.
Meskipun sudah banyak diketahui, banyak orang yang tetap mencoba
mengirimkan bahan cair melalui layanan ekspedisi. Pengiriman bahan cair tanpa informasi
kepada petugas dapat beresiko kerusakan kerusakan pada paket itu sendiri.
Hal ini tentunya dapat membuat pelanggan kecewa dan melimpahkan
kesalahan pada pihak ekspedisi. Padahal sejak awal, bahan cair merupakan item
yang dilarang pada layanan ekspedisi. Tentu lebih beresiko jika melakukannya secara
sembunyi-sembunyi.
Alasan Larangan
Mengirimkan Bahan Cair
Meski terasa menyulitkan, sebaiknya konsumen brand
pengiriman barang patuh pada kebijakan yang ditetapkan perusahaan. Sebab kebijakan
tersebut sudah dipertimbangkan secara matang oleh penyedia layanan.
Berikut beberapa informasi yang bisa menjadi panduan terkait
larangan pengiriman barang cair melalui layanan ekspedisi.
Mudah Rusak
Sudah diketahui secara umum, bahan cair lebih mudah rusak jika
tidak diperlakukan secara khusus. Jika kerusakan benda terjadi dalam proses
pengiriman, tentu akan merusak paket-paket lain yang ada dalam satu kargo
pengiriman.
Hal tersebut tentu merugikan pihak penyedia layanan
ekspedisi. Terlebih jika bahan cair tersebut dikemas dengan botol kaca. Kemasan
yang pecah dapat membahayakan petugas dalam proses bongkar-muat.
Harus Menggunakan Layanan Khusus
Jika kamu membutuhkan layanan pengiriman bahan cair, maka pilih
brand yang memiliki layanan khusus untuk kebutuhan tersebut. Sebab paket akan
dikirimkan bersama dengan bahan cair lain. Selain itu, petugas juga akan memberi
perlakuan khusus dalam proses pengemasan luar dan pengiriman.
Tentu hal tersebut dapat berdampak pada biaya pengiriman
yang berbeda dari layanan umumnya. Namun demi keselamatan dan kenyamanan
bersama, hal tersebut menjadi solusi yang paling mungkin dilakukan.
Contoh Bahan Cair
yang Tidak Boleh Dikirim via Ekspedisi
Terdapat beberapa benda dengan bahan cair yang perlu dihindari
saat mengirimkan paket. Karena akan percuma membungkus paket sebaik mungkin,
tetapi paket tersebut tidak dapat diproses oleh layanan ekspedisi.
Minuman Kemasan
Minuman kemasan, baik berupa botol kaca, plastik, ataupun
kemasan tetrapack membutuhkan penanganan khusus. Antara lain dalam faktor suhu
ruangan, tekanan, dan perlindungan kemasan luar.
Tekanan terlalu tinggi pada pengiriman paket reguler dapat
menyebabkan kemasan rusak dan cairan menyebar dalam proses pengiriman. Proses
pengiriman bahan ini juga perlu menghindari kecepatan tinggi dan guncangan
berlebih.
Minuman Beralkohol
Pengiriman minuman beralkohol membutuhkan izin khusus yang
tidak dapat difasilitasi layanan pengiriman umum. Selain itu, proses pengirimannya
harus menjaga tekanan, suhu ruangan, dan guncangan agar paket tidak rusak dalam
perjalanan.