Kode Referral Kredivo Terbaru, Bonus Hingga 250rb Points untuk Pengguna Baru!. Klik Disini

KAI Hentikan Operasi Kereta Bisnis di Jawa, Diganti Ekonomi Stainless Steel Generasi Baru

Ruangojol.com, Jakarta – PT Kereta Api Indonesia (Persero) resmi menghentikan operasional kereta kelas bisnis di Pulau Jawa sejak Selasa, 15 Juli 2025. Pengumuman ini menjadi penanda berakhirnya era transportasi kelas menengah yang selama lebih dari empat dekade telah menjadi pilihan favorit masyarakat untuk perjalanan antarkota. Langkah ini sekaligus menandai peralihan sistem layanan KAI menuju gerbong baru ekonomi stainless steel new generation sebagai bentuk transformasi layanan dan peningkatan kualitas transportasi publik di Indonesia.

Kebijakan ini dimulai dengan pengoperasian rangkaian baru ekonomi stainless steel yang menggantikan gerbong kelas bisnis pada layanan KA Gumarang dan KA Tegal Bahari. Kedua kereta tersebut menjadi layanan terakhir yang masih menggunakan gerbong bisnis sebelum akhirnya digantikan sepenuhnya oleh generasi baru kereta ekonomi dengan fasilitas modern.

“Setelah lebih dari empat dekade setia menemani perjalanan kalian, mulai hari ini, 15 Juli 2025, kereta kelas bisnis di Pulau Jawa resmi purnatugas,” ungkap manajemen KAI melalui akun X resmi @KAI121. Kereta kelas bisnis yang selama ini menjadi jembatan antara layanan ekonomi dan eksekutif, akhirnya memasuki masa istirahat permanen.

Dalam sejarah perkeretaapian nasional, kereta kelas bisnis memegang peran penting sebagai alternatif perjalanan dengan harga terjangkau namun lebih nyaman dibanding kelas ekonomi. Dengan kode K2, kereta ini memiliki kursi long seat yang dapat disesuaikan arah duduknya, serta kapasitas mencapai 64 penumpang per gerbong. Fasilitas dan tarif yang berada di tengah menjadikan kelas bisnis pilihan favorit banyak penumpang sejak lama.

Namun seiring transformasi layanan, PT KAI mulai menyederhanakan struktur layanan kereta dan memperkenalkan konsep baru gerbong ekonomi generasi baru. Keputusan untuk menghentikan kereta kelas bisnis merupakan bagian dari kebijakan efisiensi dan pembaruan armada secara menyeluruh.

Meski layanan bisnis dihentikan di Pulau Jawa, keberadaannya belum benar-benar hilang dari Indonesia. Saat ini, kereta kelas bisnis masih bisa ditemui di Pulau Sumatera, tepatnya pada layanan KA Sribilah Utama dan KA Sindang Marga. KAI menyatakan bahwa penggunaan gerbong bisnis di Jawa dapat dibuka kembali secara fakultatif dalam momen tertentu seperti saat liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) atau Lebaran.

Sebagai pengganti kelas bisnis, PT KAI kini mengoperasikan kereta ekonomi stainless steel new generation yang menawarkan sejumlah peningkatan signifikan dari segi kenyamanan, desain, dan teknologi. Kereta ini menggunakan bodi stainless steel yang lebih tahan terhadap korosi dan memiliki kursi ergonomis dengan ruang kaki lebih luas, dilengkapi dengan footrest individual.

Tak hanya itu, kereta baru ini juga menyertakan sistem Passenger Information Display System (PIDS) untuk memberikan informasi perjalanan secara real-time. Fitur tambahan seperti pintu elektrik otomatis dengan peredam suara juga hadir untuk meningkatkan kenyamanan suasana kabin selama perjalanan.

Dari segi teknis, rangkaian baru ini didukung oleh bogie tipe K10 yang mampu menahan getaran dengan stabil dan mendukung kecepatan hingga 120 km/jam. Sambungan antarkereta menggunakan sistem corrugated bellows yang meredam getaran, memberikan pengalaman perjalanan yang lebih nyaman dan tenang.

Fasilitas modern lainnya juga ditambahkan seperti stop kontak dan port USB di setiap kursi, mengikuti kebutuhan gaya hidup digital masyarakat saat ini. Transformasi kereta ini menjadi bagian dari program peningkatan layanan dan modernisasi sarana oleh KAI.

Vice President Public Relations KAI, Anne Purba menjelaskan bahwa modernisasi ini dilakukan untuk memenuhi ekspektasi pelanggan serta mendukung perkembangan industri perkeretaapian nasional. “Modernisasi ini menjadi bagian dari transformasi layanan KAI agar semakin selaras dengan kebutuhan pelanggan dan mendukung perkembangan industri perkeretaapian nasional,” ujarnya.

Transformasi ini juga menjadi bagian dari investasi jangka panjang KAI. Tercatat, perusahaan mengalokasikan dana hingga Rp 14,87 triliun untuk pengadaan sarana perkeretaapian dari PT INKA (Persero). Dari jumlah tersebut, sekitar Rp 5,5 triliun dialokasikan khusus untuk pengadaan 612 unit kereta Stainless Steel New Generation selama periode 2023 hingga 2026.

Hingga 11 Juli 2025, PT KAI telah menerima dan mengoperasikan sebanyak 31 rangkaian atau 336 unit kereta yang digunakan pada berbagai layanan di Pulau Jawa. Kehadiran kereta-kereta baru ini diharapkan dapat menggantikan sepenuhnya peran kelas bisnis sekaligus meningkatkan kepuasan penumpang.

Selain melalui pengadaan baru, proses modernisasi juga dilakukan di Balai Yasa Manggarai yang berperan sebagai pusat perawatan dan peningkatan kualitas armada. Hingga awal Juli 2025, Balai Yasa Manggarai telah berhasil memodifikasi sebanyak 93 unit kereta menjadi versi New Generation, mendukung layanan modern KAI di berbagai jalur strategis.

Dengan segala perkembangan ini, KAI menunjukkan komitmennya dalam membangun sistem transportasi massal yang lebih efisien, nyaman, dan terintegrasi. Keputusan menghentikan layanan kelas bisnis mungkin terasa emosional bagi sebagian penumpang lama, namun langkah ini membuka jalan bagi hadirnya layanan transportasi publik yang lebih modern dan adaptif terhadap kebutuhan zaman.

Kehadiran ekonomi generasi baru diharapkan bukan hanya sebagai pengganti, namun sebagai evolusi penting dalam pengalaman perjalanan masyarakat Indonesia. Di tengah persaingan layanan transportasi darat yang semakin kompetitif, KAI berupaya menjaga relevansi dan kepercayaan publik dengan terus menghadirkan inovasi dalam setiap rangkaian perjalanannya.

Sekedar Berbagi Informasi seputar Kehidupan